Pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2024, Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Jakarta telah menyelenggarakan kegiatan Praktisi Mengajar 2024. Acara ini ditujukan kepada Mahasiswa/i dari kelas A dan B Program Studi Pendidikan Ekonomi sebagai wadah untuk mengetahui Implementasi Digital di Manajemen Bisnis yang baik dan benar. Praktisi Mengajar dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting pada 28 Maret 2024.
Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh Sulthan Awwal Fakhruddin selaku Master of Ceremony (MC) pada pukul 13.00 WIB. Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Ibu Fitra Dila Lestari, S.Pd. M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah Kewirausahaan Digital.
Selanjutnya pembukaan oleh Moderator dan dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai Implementasi Digital di Manajemen Bisnis oleh Ibu Risky R Pinardi, SS, MM, CMA, CEIP, CEAP selaku Trainer and Business Development di CV. Generasi Indonesia Mandiri (Smart Generatio).
Ibu Risky R Pinardi, SS, MM, CMA, CEIP, CEAP memaparkan mengenai Implementasi Digital di Manajemen Bisnis. Penerapan digital dalam manajemen bisnis menjadi landasan penting untuk mengakselerasi efisiensi, produktivitas, dan kesuksesan dalam berbagai lini usaha. Ini mengharuskan adanya pengadopsian teknologi dan strategi digital yang inovatif dan efektif. Salah satu aspek krusial dalam transformasi digital ini adalah pengembangan pola pikir digital. Pola pikir ini menuntut kesadaran mendalam tentang bagaimana teknologi digital bisa dimanfaatkan secara maksimal. Untuk membangun pola pikir tersebut, seseorang harus terus menerus memperbarui pengetahuan tentang teknologi terkini, memilih alat digital yang sejalan dengan visi perusahaan, berinvestasi dalam teknologi tersebut, dan mengidentifikasi keuntungan yang bisa diperoleh dari penggunaannya.
Salah satu aplikasi praktis dari pola pikir digital adalah melalui riset pasar digital. Ini merupakan metodologi yang mengandalkan alat digital untuk mengumpulkan dan menganalisis data pasar. Prosesnya meliputi penentuan tujuan riset, pengumpulan data yang relevan, serta analisis dan interpretasi data tersebut untuk mendapatkan insight pasar. Alat-alat untuk riset pasar digital, seperti Google Analytics, media sosial, dan kuesioner digital, memberikan kemudahan dalam mengakses dan mengolah data. Dalam konteks tren, riset pasar digital saat ini sangat dipengaruhi oleh analitik visual, penggunaan perangkat seluler, dan penerapan kecerdasan buatan. Ketiga aspek ini membentuk landasan untuk memahami perilaku konsumen dengan lebih mendalam dan akurat. Namun, tantangan seperti privasi data, validitas data, interpretasi data yang kompleks, dan keterbatasan sumber daya seringkali menjadi hambatan.
Menariknya, data demografis pengguna internet menunjukkan bahwa kelompok usia 25-35 tahun merupakan pengguna terbanyak, sedangkan pengguna di atas 65 tahun paling sedikit. Hal ini menandakan bahwa usia memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat penggunaan internet. Selain itu, pencarian informasi menjadi alasan utama penggunaan internet, dengan WhatsApp sebagai media sosial yang paling banyak digunakan. Hal ini menunjukkan bagaimana perilaku konsumen dalam era digital sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan kemudahan akses informasi melalui berbagai platform digital.