Pada tanggal 2 Maret 2024, Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan kegiatan seri diskusi pendidikan ekonomi dengan tema “Guru Daerah Khusus: Tantangan Pengabdian Dalam Upaya Meningkatkan Pemerataan Pendidikan” yang berlangsung di Virtual Zoom Meetings. Pada kegiatan ini dihadirkan Bapak Sobirin, S.Pd., Gr yaitu mahasiswa PPG UNJ, dan sebagai guru SMAN 1 Siluq Ngurai, dan Ibu Defi Armayanti yaitu mahasiswa PPG UNJ dan Guru SMKN1 Almubarkeya selaku narasumber pada kegiatan pembelajaran ini.
Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB, yang dimulai oleh pembukaan oleh Qurrotul Aini selaku moderator pada siang hari ini dilanjut dengan pembacaan CV Narasumber. Selanjutnya, dilakukan pemaparan materi “Guru Daerah Khusus: Tantangan Pengabdian Dalam Upaya Meningkatkan Pemerataan Pendidikan” oleh narasumber.
Bapak Sobirin dan Ibu Defi membuka materi mengingatkan peran Guru-guru di daerah khusus memegang peran krusial dalam mengatasi ketimpangan pendidikan di Indonesia. Namun, mereka dihadapkan pada sejumlah tantangan yang kompleks dalam upaya meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan di negara ini.
Indonesia, negara yang luas dengan keanekaragaman budaya dan geografis, seringkali menghadapi tantangan dalam mendistribusikan sumber daya pendidikan secara merata. Guru-guru yang bertugas di daerah khusus, seperti daerah terpencil, terisolasi, atau berkekurangan sumber daya, seringkali menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan dengan rekan mereka di daerah perkotaan.
Bapak Sobirin dan Ibu Defi juga memaparkann Tantangan Utama guru daerah terpencil yaitu Infrastruktur Pendidikan yang Terbatas. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh guru di daerah khusus adalah keterbatasan infrastruktur pendidikan. Sekolah-sekolah di daerah terpencil atau terisolasi mungkin tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti perpustakaan, laboratorium, atau sarana olahraga. Lalu Akses Terbatas terhadap Sumber Belajar, Di banyak daerah khusus, akses terhadap bahan-bahan belajar yang mutakhir dan beragam juga menjadi masalah.
Bapak Sobirin dan Ibu Defi juga menjelaskan pengalaman mereka mengajar di daerah terpencil. Guru-guru sering kali harus berjuang untuk mendapatkan bahan ajar yang relevan dan memadai untuk mengajar murid-murid mereka. Selanjutnya Kondisi Sosial dan Ekonomi, Kondisi sosial dan ekonomi di daerah khusus juga dapat mempengaruhi kinerja guru dan proses pembelajaran secara keseluruhan. Misalnya, kemiskinan atau konflik sosial dapat mengganggu kontinuitas pembelajaran. Keterbatasan Pelatihan dan Pengembangan Profesional, Pelatihan dan pengembangan profesional untuk guru di daerah khusus mungkin tidak selalu tersedia dengan mudah. Ini bisa menjadi hambatan dalam meningkatkan kompetensi mengajar dan manajerial mereka.
Adapun Upaya Meningkatkan Pemerataan Pendidikan menurut Bapak Sobirin dan Ibu Defi yaitu Melakukan Pelatihan dan Pembinaan, Pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi non-pemerintah bekerja sama untuk menyediakan pelatihan dan pembinaan bagi guru di daerah khusus. Ini termasuk pelatihan dalam penggunaan teknologi pendidikan, strategi mengajar yang inovatif, dan manajemen kelas. Selajutnya pemerintah dapat meningkatan Akses terhadap Sumber Belajar, Melalui program-program pendidikan dan donasi, upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan akses guru-guru di daerah khusus terhadap sumber belajar yang berkualitas dan relevan.
Bapak Sobirin dan Ibu Defi juga menjelaska Peningkatan Infrastruktur Pendidikan sangat penting dilakukan di pedesaan, Pemerintah harus berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan di daerah khusus, termasuk membangun sekolah baru, memperbaiki yang sudah ada, dan menyediakan fasilitas belajar-mengajar yang lebih baik.
Kolaborasi dan Kemitraanjuga harus ditingkatkan Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci dalam meningkatkan pendidikan di daerah khusus. Melalui kemitraan yang kuat, lebih banyak sumber daya dan dukungan dapat dialokasikan untuk mendukung guru-guru dan siswa-siswa di daerah terpencil.
Dalam upaya meningkatkan pemerataan pendidikan di Indonesia, peran guru di daerah khusus sangatlah penting. Dengan dukungan yang memadai dan upaya bersama dari berbagai pihak, diharapkan akan terwujud perubahan yang signifikan dalam hal akses dan mutu pendidikan bagi semua anak Indonesia, tanpa terkecuali.
Guru di daerah khusus menghadapi tantangan yang signifikan dalam upaya meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan di Indonesia. Namun, dengan dukungan yang tepat dan upaya bersama dari berbagai pihak, mereka dapat memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta perlu terus bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memiliki akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan merata.