Focus Group Discussion (FGD) “Pemutakhiran Kurikulum”

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) oleh Program Studi D4 Administrasi Perkantoran Digital dibuka oleh MC dan sambutan oleh Koordinator Program Studi D4 Administrasi Perkantoran Digital Bapak Dr.. Christian Wiradendi Wolor SE.,MM. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta yaitu Bapak Prof. Dr. Ari Saptono SE, M.Pd.

Kegiatan dilaksanakan di ruang laboratorium bisnis digital 304 pada pukul 08.00 WIB. Acara dilanjutkan dengan paparan dan diskusi oleh moderator yaitu Ibu Dania yang berkaitan dengan Pemutakhiran Kurikulum D4 Administrasi Perkantoran Digital yang berfokus pada kriteria, peluang kerja, dan tantangan pada bidang administrasi perkantoran.

Dilanjutkan dengan diskusi pertama oleh Bapak Baskara Agung Wibawa mengenai Behaviour Skill untuk pekerja baru, peluang kerja bagi program studi administrasi perkantoran, dan tantangan kedepannya bagi program studi administrasi perkantoran berupa digitalisasi serta soft skill seperti leadership, communication, harus bisa bekerjasama dan bisa menekan ego.

Berikutnya dilanjutkan dengan diskusi oleh narasumber kedua yaitu Bapak Dinar Agus Sara mengenai FHCI yaitu peluang rekrutmen bagi program studi Administrasi Perkantoran pada program bersertifikat di perusahaan BUMN, serta soft skill dan hard skill yang harus dimiliki saat ini. Menurut beliau, saat ini perusahaan tidak hanya berkaitan dengan administratif melainkan juga digitalisasi. FHCI melihat pengalaman seseorang saat rekrutmen. Hal yang harus disiapkan yaitu pelatihan hard skill dan soft skill knowledge pada lembaga pelatihan. Adapun hal yang harus ditingkatkan oleh sarjana terapan menurut beliau adalah peningkatan soft skill knowledge dan leadership seperti membuka pikiran terhadap insight yang ada dari luar. Prodi APD bisa masuk ke segala prospek kerja dengan berbagai jobdesk bukan hanya sekedar sekretaris corporate, tapi bisa masuk ke unit kerja lainnya. Saran beliau ikatan alumni harus diperkuat karena itu adalah sebuah relasi namun tetap tidak luput dari kompetensi. Menurut beliau yang harus dipersiapkan adalah jangan sungkan membuka informasi dan pelajaran dan upgrade diri dengan pelatihan baik softskill maupun hardskill, mempersiapkan minimal pelatihan hardskill di lembaga penyelenggara yang memang diakui misal BNSP. Sebagai tim rekruitmen akan melihat jika pernah mengikuti pelatihan di lembaga pelatihan. Dan pelajari isu isu diluar agar bisa mengembangkan lulusan.

Selanjutnya diskusi oleh narasumber ketiga oleh Bapak Christian Widodo (Praktisi Swasta). Memikirkan dampak dari suatu pekerjaan, bagaimana untuk dapat mencapai tujuan tersebut, pentingnya mengikuti seminar ataupun lomba untuk meningkatkan skill. Skill yang dibutuhkan bukan hanya menampilkan data tapi menyajikan data juga. Tantangan yang akan dihadapi kedepannya bagi lulusan APD di perusahaan bidang manufaktur yang harus disiapkan yaitu pengelolaan arsip digital yang baik harus bisa memastikan folder yang akan disiapkan mudah ditemukan dan diakses. Harus bisa membaca keuangan dengan baik dan meningkatkan kemampuan literasi. Serta mampu menguasai Bisnis Canvas Model perusahaan.

Diskusi oleh narasumber keempat yaitu Bapak Dani Nugraha mengenai Alignment of Education Curriculum with company needs. HR itu bisa dipelajari dan bagian lain juga bisa dipelajari. Harus bisa menjadi orang yang bisa mencair jangan hanya fokus ke bidang administrasi perkantoran saja. Ciri khas gen z bekerja melalui remote atau jarak jauh dan memiliki cara cepat. Tantangan sebagai lulusan D4 Administrasi Perkantoran Digital yaitu harus bisa menyiapkan terkait perkembangan bisnis. Pentingnya leadership untuk menghadapi Gen Z dengan cara komitmen dan teknologi untuk mengekspresikan diri dan mampu merefleksikan kemampuan serta menumbuhkan kepercayaan dibarengi dengan proses coaching dan mentoring dengan memberi panggung pada bidang yang dikuasai.  Jangan hanya menggantungkan mimpi sebagai seorang administrasi, tapi sebagai pemimpin muda. Tantangan lain untuk kedepannya selain perkembangan tekonologi, yaitu jangan menjadi orang yang pintar saja tetapi orang yang bisa mencair dan membuka diri terhadap hal hal lain dan mempelajari hal hal yang sesuai dengan passion untuk improvement secara terus menerus.

Diskusi oleh narasumber ke lima yaitu Bapak Dr. Rasto, objek kajian dari Office yaitu bukan hanya informasi tetapi juga komunikasi sehingga ketika mengembangkan kurikulum berkaitan dengan keduanya. Perlunya pengelolaan dalam menyajikan informasi yang berkaitan dengan seluruh sumber daya yang ada. Kajian utama berfokus pada penyajian informasi. Administrasi Perkantoran mencakup 5 bidang kajian (Office Communication, Record management, Office Technology, Quality Management System, dan Office Personnel). Menurut beliau, mata kuliah perlu dikembangakan berdasarkan basis digital, misalnya sosial media management. Untuk menghadapi tantangan, perlu ada materi yang berkaitan tentang capture sebuah data, dan harus mempersiapkan laboratorium yang baik sebagai alat simulasi (magang), serta perlu ada restrukturisasi yang berkaitan dengan digitalisasi.

Diskusi oleh narasumber ke enam yaitu Ibu Rima Selviana. Menurut beliau, tantangan untuk program studi D4 Administrasi Perkantoran Digital yaitu agar tidak hanya mampu menguasai satu skill tetapi juga harus mampu open minded dan mampu menguasai hal lain dalam dunia perkantoran. Mata kuliah yang paling terpakai diantaranya ilmu administrasi, kearsipan, dan komunikasi. Mice juga sangat terpakai dalam pekerjaan serta perlunya peningkatan digitalisasi seperti desain grafis dan surat menyurat.

Berikutnya dilakukan sesi tanya jawab yang diawali oleh Koordinator Program Studi D4 Administrasi Perkantoran Digital kepada para narasumber terkait peningkatan metode yang telah diajarkan, yang kemudian dijawab oleh Bapak Dani Nugraha berisikan pentingnya peningkatan fondasi sistem berpikir pada mahasiswa. Dilanjutkan oleh masukan dari Bapak Dr. Rasto mengenai penguatan dan desain kurikulum dari project base yang sudah dilakukan.

Pertanyaan kedua oleh Pak Christian. Berkaca dari studi banding sebelumnya bahwasannya tugas akhir juga harus dibedakan, apakah ada pandangan yang berbeda terkait dengan tugas akhir sarjana terapan atau vokasi yang berbeda dengan sarjana biasa? Dijawab oleh Pak Dinar, dilanjutkan oleh Bapak Rasto yang berisi tentang analisis bisnis proses. Untuk karya akhir sudah baik bila dihubungkan dengan kegiatan PKL namun perlu diperhatikan agar mahasiswa diarahkan untuk memiliki skill R&D sehingga di akhir bisa menghasilkan produk baik fisik maupun konseptual yang bisa dipublikasikan, di HKI/paten-kan

Pertanyaan dari Ibu Marsofiyati mengenai pernyataan akan hilangnya peluang kerja bagi Administrasi Perkantoran seiring adanya digitalisasi. Masukan dari Bapak Dani Nugraha bahwa masih terdapat pekerjaan yang sifatnya tidak bisa digantikan oleh mesin atau robot, yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan kemanusiaan. Bukan orang nya yang menghilang tapi sifat pekerjaan nya yang makin efisien dan perlunya agility untuk menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Fungsi Administrasi Perkantoran tidak hilang dan akan selalu dibutuhkan dengan catatan sumber daya manusia yang masih mau untuk terus belajar. Tambahan dari Pak Christian Widodo mengenai Internet of Think untuk efisiensi. Perancangan kurikulum harus didekatkan dengan pendekatan IOT dan butuh lebih banyak mata kuliah digitalisasi. Tambahan dari Ibu Rima bahwa penamaan “Digital” yang masih belum familiar untuk seleksi CPNS.

Pertanyaan dari perwakilan mahasiswa, apakah ada persyaratan khusus untuk mahasiswa yang masih berkuliah? Dijawab oleh Bapak Dinar Agus Sara dan Bapak Christian Widodo bahwa melihat dari kriteria lulusan perusahaan lebih tertarik pada fresh graduate karena akan menggunakan ijazah terakhir, kalau dari D4 Administrasi Pekantoran yang ingin melanjutkan itu tidak apa. Namun, banyak perusahaan yang lebih menggunakaan pendidikan terakhir. Critical thingking mahasiswa lebih diperlukan. Lebih baik mahasiswa dapat menyelesaikan pendidikan terakhirnya terlebih dahulu. Tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk mendukung melanjutkan pendidikan atau kompetensi. Program Kampus merdeka harus bisa dimanfaatkan untuk menambah relasi dan pengalaman untuk di dunia kerja.

 

Acara ditutup dengan pembacaan doa dan pemberian e-sertifikat kepada para narasumber serta sesi dokumentasi bersama.

    

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran:

  1. Sertifikat Pembicara a.n Christian Widodo, MM
  2. Sertifikat Pembicara a.n Dani Nugraha, S.Psi., MM
  3. Sertifikat Pembicara a.n Dinar Agus Sara, S.Kom., MM
  4. Sertifikat Pembicara a.n Dr. Baskara Agung Wibawa, SE., M,M
  5. Sertifikat Pembicara a.n Dr. Rasto M.Pd
  6. Sertifikat Pembicara a.n Rima Selviana, A.Md
  7. Sertifikat Moderator a.n Rizki Firdausi Rachma Dania, S.E., MSM
  8. Surat Permohonan Narasumber Bapak Dinar Agus Sara, S. Kom, M.M
  9. Surat Permohonan Narasumber Bapak Dr. Rasto M.Pd
  10. Surat Permohonan Narasumber Bapak Dr. Baskara Agung Wibawa, SE., M,M
  11. Surat Permohonan Narasumber Bapak Christian Widodo, MM
  12. Surat Permohonan Narasumber Bapak Dani Nugraha, S.Psi., MM
  13. Surat Permohonan Narasumber Ibu Rima Selviana, A.Md
  14. Undangan FGD
  15. FGD D4 Administrasi Perkantoran Digital
  16. ADPG – Dimensi Kajian Ilmu