International Community Service Collaboration Faculty of Economics with Faculty of Economics, Business, and Accountancy ” Financial Planning as a Catalyst for Poverty Eradication: Financial Planning for Beginners”

Rabu, 3 April 2024 telah dilaksanakan pengabdian pada masyarakat kolaborasi internasional antara Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan Fakulti Perniagaan Ekonomi dan Perakaunan Universitas Malaysia Sabah (UMS). Kegiatan ini berbentuk seminar yang menghadirkan dua pemateri dari UNJ, yaitu Bapak Andi Muhammad Sadat, SE., M.Si., Ph.D yang merupakan dosen dari FE UNJ dan Nur Syifa Nadiastuti yang merupakan mahasiswa berprestasi UNJ. Topik yang dibahas sangat relevan dan krusial, yaitu  mengenai pengentasan kemiskinan melalui kemampuan perencanaan keuangan yang baik. Pembukaan kegoatan dilakukan oleh wakil dekan kemahasiswaan dan alumni FE UNJ, Bapak Dr.Indra Pahala, M.Si yang mengemukakan pandangan pentingnya keberlajutan kegiatan kolaborsi internasional tersebut untuk menunjang keilmuan mahasiswa khususnya dalam membantu pengentasan kemiskinan. Sesi diskusi selanjutnya dipandu oleh Rizka Zakiah, M.Pd yang merupakan dosen dari Fakultas Ekonomi UNJ.

Pemaparan materi pertama disampaikan oleh Bapak Andi Muhammad Sadat, SE., M.Si yang menjelaskan mengenai keterkaitan antara kemiskinan dengan literasi keuangan, yaitu semakin tingginya kemampuan literasi keuangan seseorang maka dapat membantu dia dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan keuangannya, sehingga ini akan membantu dalam memutus rantai kemiskinan yang dimulai dari diri sendiri. Hal tersebut juga selaras dengan kondisi Gen Z dan Generasi Milenial  yang menjadi generasi terbesar di dunia saat ini, namun masih terdapat permasalahan yang terjadi saat ini, yaitu generasi Z tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap perencanaan keuangan atau pengetahuan sederhana tentang saving´dari lingkungan keluarga. Selain itu mereka juga cenderung tidak mengetahu bagaimana cara berinvestasi. Sehingga permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa alternatif penyelesaian yang meliputi, menentukan tujuan keuangan, mengidentifikasi hal-hal yang dibutuhkan atau diinginkan, penggunaan uang secara bijaksana, alokasi dana darurat, investasi untuk masa depan, investasikan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan diri, dan work live balance.

Pemaparan Kedua disampaikan oleh Nur Syifa Nadiastuti yang memaparkan materi mengenai Pengentasan kemiskinan melalui perencanaan keuangan. Syifa, mengaitkan kondisi kemiskinan saat ini yang berkaitan dengan The 17th Sustainable Development Goals. Kemiskinan bukan hanya kondisi seseorang tidak memiliki uang, melainkan kondisi saat seseorang tidak memiliki akses untuk kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, atau Kesehatan. Salah satu penyebab kemiskinan adalah rendahnya kemampuan perencanaan keuangan, sehingga dibutuhkan beberapa sokusi yang berkaitan dengan investasi, tabungan, dan penggunaan pendapatan yang bijak. Syifa juga menjelaskan mengenai contoh perencanaan keuangan yang baik dari sisi generasi milenial saat ini. Pengembangan diri merupakan salah satu bentuk investasi yang bisa dicontoh oleh generasi milenial,karena dengan pengembangan diri dapat membuka akses relasi kejenjang yang lebih baik. Peserta seminar begitu antusias dalam menyimak mmenarateri yang disampaikan oleh kedua narasumber. Terdapat pertanyaan yang menarik dari peserta seminar, mengenai pandangan pemateri terhadap kasus pinjaman online yang terjadi pada kalangan generasi milenial saat ini. Hal tersbut langsung ditanggapi oleh kedua narasumber yang menjelaskan bahwa kondisi itu terjadi karena berawal dari mind set yang salah. Ketika kita tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan,serta tidak bijak dalam pengambilan keputusan,sehingga hal tersebut dapat terjadi. Selain tu, pengetahuan dan pemberdayaan diri terhadap perencanaan keuangan yang baik sangat diperlukan agar terhindar dari jeratan pinjaman online.

Kegiatan ini sangat berdampak positif bagi peserta seminar, karena memberikan materi yang ringan namun relevan dan krusial bagi generasi Z dan milenial saat ini. Diharapkan pada pelaksanaan kolaborasi selanjutnya, kegiatan ini dapat mengangkat tema diskusi baru yang lebih menarik dan bermanfaat bagi seluruh peserta seminar.