Peran Pendidikan di Era Disrupsi Digital

Pada hari Sabtu, 10 Februari 2024, Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan kegiatan pembelajaran melalui program serial Pendidikan ekonomi dengan tema “Peran Pendidikan di era disrupsi Digital” yang berlangsung di Virtual Zoom Meetings. Pada kegiatan ini, dihadirkan Bapak Tulus Ariyanto,S.Pd. Gr mahasiswa Guru SMP Negero 9 Soromandi Satap Kabupaten Bima sebagai narasumber utama pada kegiatan pembelajaran ini.

Kegiatan ini diawali dengan peserta masuk ke dalam ruang zoom pukul 9.30 WIB. Selanjutnya dilakukan pembukaan kegiatan oleh MC yaitu Taufik Irwasyah, pembacaan doa, kegiatan dimulai dengan sesi penjelasan materi “Peran Pendidikan di era disrupsi Digital” oleh narasumber.

     Materi dimulai dari Pendidikan karakter menjadi hal yang semakin penting dalam menghadapi disrupsi digital di era ini. Di tengah perubahan yang cepat dan kompleks, keluarga dan sekolah memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai yang kuat kepada generasi muda. Kolaborasi antara orang tua dan pendidik menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang seimbang.

Beliau menjelaskana bahwa Orang tua memiliki peran utama sebagai model dan pembimbing pertama bagi anak-anak mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan kerjasama dapat ditanamkan melalui contoh yang diberikan oleh orang tua. Di sisi lain, sekolah memegang tanggung jawab untuk memberikan pendidikan formal yang mencakup pembelajaran akademik dan pengembangan karakter. Kolaborasi antara keluarga dan sekolah akan menciptakan sinergi yang lebih kuat dalam membentuk karakter generasi muda.

Teknologi sebagai Sarana Pendidikan juga berperan dalam hal tersebut. Pemanfaatan teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam pendidikan di era digital ini. Teknologi memungkinkan akses terhadap berbagai konten edukatif secara luas dan mudah. Dengan adanya platform pembelajaran online, video pembelajaran, dan aplikasi pendidikan, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. Konten-konten tersebut juga dapat dirancang untuk memperkuat nilai-nilai karakter seperti kejujuran, keberanian, dan empati.

 

Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi hanya merupakan sarana, bukan tujuan akhir dari pendidikan karakter. Orang tua dan pendidik perlu memastikan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan tetap sejalan dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan. Pengawasan dan pengarahan yang tepat diperlukan agar teknologi tidak menjadi alat yang mengganggu, melainkan menjadi pelengkap yang efektif dalam proses pendidikan.

Bapak Tulus juga Pendidikan karakter harus tetap menjadi fondasi utama dalam menghadapi disrupsi digital. Perubahan yang terjadi dalam dunia teknologi dan informasi tidak mengubah nilai-nilai dasar yang penting dalam membentuk kepribadian individu. Integritas, ketulusan, dan kemampuan untuk beradaptasi tetap menjadi aspek penting yang harus ditanamkan kepada generasi muda.

Selain itu, pembentukan karakter harus mengikuti perkembangan zaman. Nilai-nilai yang relevan dengan konteks sosial dan teknologi saat ini, seperti literasi digital dan etika online, juga perlu diperkenalkan kepada siswa. Dengan demikian, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan etis.

Beliau juga mengatakan Pengalaman adalah guru terbaik, dan di era disrupsi digital ini, anak-anak harus diberikan pengalaman yang memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang secara positif. Penting bagi keluarga dan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi dan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi anak-anak.

Ini juga mencakup pemanfaatan teknologi dengan cara yang bijaksana. Anak-anak perlu diberikan panduan tentang cara menggunakan teknologi untuk tujuan yang bermanfaat dan kreatif. Selain itu, kesadaran tentang risiko yang mungkin terjadi dalam ruang digital, seperti keamanan data dan cyberbullying, juga harus diajarkan kepada mereka.

Akhir kata Dalam menghadapi disrupsi digital, peran pendidikan dalam membentuk karakter menjadi semakin penting. Kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci dalam menanamkan nilai-nilai yang kuat kepada generasi muda. Dengan pendekatan yang holistik dan adaptif, pendidikan karakter akan tetap menjadi fondasi utama dalam mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan yang terus berubah dengan cepat.