Kagisma Peduli Cianjur (Di Desa Bunisari – Warung Kondang)

Innalilahi wa innailaihi rajiun!

Gempa bumi berkekuatan 5,6 SR telah mengguncang Cianjur pada Senin, 21 November 2022. Seketika situasi menjadi lumpuh. Banyak rumah, sekolah, dan fasilitas umum rubuh dan mengalami rusak berat. Ratusan warga menjadi korban. Saudara kita di sana banyak yang menjadi pengungsi. Mereka kehilangan banyak hal, tidak lagi memiliki rumah tempat berlindung karena sudah rusak diguncang gempa.

Tenda-tenda darurat menjadi pilihan satu-satunya untuk warga dapat bertahan dan berlindung melanjutkan kehidupan, tentu saja dengan berbagai keterbatasan. Begitu miris dan dramatis situasi di lokasi, nyaris sulit dapat dilukiskan dengan kata-kata.

Minggu, 18 Desember 2022, Ikatan Magister Manajemen (KAGISMA) UNJ menggelar program aksi peduli Cianjur. Dalam rangka memperingati HUT ke-8, KAGISMA memilih 2 lokasi yang menjadi target kunjungan yaitu Desa Cikancana dan  Desa Bunisari – Warung Kondang. Kedua desa merupakan daerah terdampak gempa sangat parah. Tidak hanya meluluhlantahkan bangunan yang kondisinya hampir semua rusak berat bahkan rata dengan tanah, gempa juga telah menelan banyak korban jiwa.

Ketika kami datang, hanya terlihat 1 tenda besar yang dijadikan posko, belum tampak kerumunan warga seolah-olah di sana bukan lokasi pengungsian. Beberapa ibu sibuk di dapur umum menyiapkan makan siang bersama.  Udara sejenak membagikan hawa segar dengan aroma ayam goreng yang lezat. Uniknya, di setiap lokasi pengungsian, berbeda cara penanganan dan tanggap bencananya. Lokasi yang kami kunjungi, salah satu yang memfungsikan posko dan dapur umum secara efektif. Sehingga segala bantuan yang mereka terima dapat disalurkan secara merata.

Bapak Solihin, Lurah Cikancana menyambut kami dengan wajah teduhnya. Hati mulai terasa tak menentu ketika kami melangkah menuju ke arah belakang posko, menjumpai pengungsi yang berjumlah  80kk. Suasana khas pasca bencana gempa mulai mengaburkan penglihatan. Puing dan reruntuhan menjadi pemandangan yang memilukan. Tidur beralaskan tikar di bawah tenda seadanya yang mereka dirikan bahkan di lokasi pemakaman, menjadi hal lumrah yang sulit dielakkan. Subhanallah!

Kami mencoba menyajikan sedikit hiburan dengan dzikir dan acara sederhana guna sedikit melipur duka mereka, terutama anak-anak. Wajah lugu yang masih tampak riang berhasil menyembunyikan goresan trauma mendalam yang tengah mereka alami.  Berpasang mata yang masih memendam kesedihan, mencoba tegar menyambut kami dengan hangat dan bersahabat. Rasanya sedang berkumpul dengan keluarga sendiri. Kami berinteraksi sangat dekat, sangat akrab. Bantuan yang diberikan rasanya tidak seberapa untuk mencukupi dan mengganti kehilangan yang mereka rasakan.

 

Seusai Dzuhur, kami mengunjungi lokasi kedua, Desa Bunisari Warung Kondang. Lokasi yang tidak jauh berbeda, hampir semua rumah hancur dan rata dengan tanah! Hanya saja, kampung ini tersembunyi diantara bangunan rapuh yang masih berdiri, namun sudah tidak bisa dihuni. Untuk mencapai lokasi, kita harus berjalan sejauh 300m di jalan setapak yang becek dan licin bila diguyur hujan. Syukurlah, atas pertolongan Allah, rangkaian kegiatan ini dimudahkan dengan cuaca yang teduh siang itu. Meski langit sempat menghitam, namun tak lama berubah cerah.

Bantuan sembako, kasur dan peralatan ibadah dibawa dengan bergotong royong oleh warga, karena keterbatasan untuk dapat membawa masuk kendaraan. Secara menakjubkan, bantuan yang semula tidak seberapa, terus mengalir hingga akhirnya tim di lapangan harus menyewa mobil barang untuk mengangkut titipan donasi yang akhirnya jauh melampaui target. Maha suci Allah yang Maha memberikan kecukupan.

Memasuki lokasi kami disambut hangat oleh kerumunan warga di Posko. Pemandangan khas bila ada tamu-tamu yang datang mengunjungi kampung mereka. Anak-anak tampak bermain riang. Beberapa masih bersantap siang, menikmati hidangan yang juga dititipkan para donatur melalui KAGISMA Peduli. Ada 130 kk di sini yang terdiri dari 350 jiwa. Suasana akrab dan rasa haru selalu menemani serangkaian perjalanan ini. Mata yang begitu saja rebak, membawa embun yang sulit dibendung menyaksikan getirnya kehidupan yang terbentang. Di Posko kedua ini, kami kembali mencoba bergembira bersama. Anak-anak mewarnai dengan ceria dan antusias menggunakan peralatan mewarnai, paket sekolah yang juga dititipkan donatur melalui kegiatan KAGISMA Peduli. Sejenak kesedihan mereka reda dengan kebersamaan sederhana yang menghibur.

Bersama ibu-ibu kami membagikan peralatan sholat sekailgus mencoba menghadirkan hikmah dibalik setiap peristiwa kepahitan hidup, melalui kisah siti Hajar. Seorang istri yang ikhlas ditinggal suaminya (nabi Ibrahim) di gurun pasir yang tandus dengan membawa bayi Ismail yang menangis kehausan. Tidak ada tempat berlindung. Tidak seorangpun yang mungkin menolong. Hanya ketaatan dan keyakinan akan pertolongan Allah, yang melandasi sebuah ikhtiar sungguh-sunguh dari Ibunda Siti Hajar yang berlari-lari kecil dari Safa ke Marwa meski hanya untuk mengejar sebuah fatamorgana yang tak nyata. Namun secara menakjubkan, ternyata ikhtiar itu tidaklah sia-sia, mengundang datangnya rizki dan jalan keluar dari arah yang tidak diduga. Allah yang Maha memberikan kecukupan, telah menerbitkan mata air abadi dari hentakan kaki bayi Ismail ketika itu.

Gempa memang telah memporakporandakan dan menyebabkan kehidupan mereka di sana menjadi lumpuh! Namun yang masih tersisa dan tampak nyata  adalah jiwa-jiwa yang semakin kuat dan taat, terus mendamba dengan sangat yakin bahwa pertolongan Allah, amatlah dekat. Lahawla wala quwwata illa billah.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan mendukung terselenggaranya kegiatan ini: BMD Consultant, Yayasan Pensiunan Caltex Chevron Indonesia, Jamaah Haji Thaif, Keluarga Besar Jambak Lasuang Tinggi, Operasi Semut, Sahabat relawan di lapangan yang begitu gesit dan cekatan mengatur dan mengondisikan berbagai hal sehingga acara dapat berjalan lancar, juga semua donatur, yang telah memberikan kepercayaan kepada KAGISMA UNJ sebagai sahabat berbagi bagi korban gempa Cianjur. Hanya Allah yang dapat membalasi segala kebaikan, dengan berlipat ganda. (T2)