Tantangan dan Peluang : Menumbuhkan Literasi Digital Melalui Pendidikan Karakter di Era Sociaty 5.0

Pada tanggal 22 Februari 2024, Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan kegiatan praktisi mengajar dengan tema “Tantangan Dan Peluang : Menumbuhkan Literasi Digital Melalui Pendidikan Karakter Di Era Society 5.0 ” yang berlangsung di Virtual Zoom Meetings. Pada kegiatan ini dihadirkan Dr. H. Endang Hermawan, S.Pd, MM, Dekan Fakultas Pendidikan Dan Sains Unicersitas Swadaya Gunung Jati  selaku narasumber pada kegiatan pembelajaran ini.

Kegiatan ini dimulai pada pukul 19.30 WIB, yang dimulai oleh pembukaan oleh Nissa Nur Awaliyah selaku moderator degan pembacaan CV Narasumber. Selanjutnya, dilakukan pemaparan materi “Menumbuhkan Literasi Digital Melalui Pendidikan Karakter Di Era Society 5.0” oleh narasumber.

 

Pak Endang memaparkan Dalam era Society 5.0 yang diwarnai oleh integrasi teknologi digital dalam setiap aspek kehidupan, tantangan serta peluang dalam memperkuat literasi digital melalui pendidikan karakter menjadi fokus utama. Kini, lebih dari sebelumnya, pendidikan karakter memegang peranan krusial dalam membentuk individu yang mampu menghadapi kompleksitas dunia digital dengan bijak dan bertanggung jawab. Dengan semakin merambahnya teknologi ke dalam kehidupan sehari-hari, literasi digital bukan lagi sekadar kemampuan mengoperasikan perangkat lunak atau perangkat keras. Literasi digital mencakup pemahaman yang mendalam tentang etika digital, keamanan online, kemampuan kritis dalam menyaring informasi, serta kemampuan untuk berkolaborasi dan berinovasi dalam lingkungan digital.

Pak Endang juga menjelaskan Tantangan terbesar yang dihadapi adalah ketidakseimbangan antara perkembangan teknologi yang cepat dengan kesiapan individu, terutama generasi muda, dalam memahami dan mengelola dampaknya. Fenomena seperti hoaks, disinformasi, dan kecanduan media sosial menjadi bukti bahwa literasi digital masih merupakan isu yang mendesak.

Namun demikian, di tengah tantangan tersebut terdapat peluang besar untuk memperkuat literasi digital melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang kokoh mampu memberikan landasan moral bagi individu dalam menghadapi dilema etika yang sering muncul dalam ruang digital. Membangun nilai-nilai seperti integritas, empati, dan rasa hormat terhadap privasi menjadi kunci dalam membentuk perilaku online yang positif.

Selain itu, pendidikan karakter juga memperkuat kemandirian dan kemampuan berpikir kritis, yang esensial dalam menyaring informasi yang ditemui di dunia maya. Dengan memahami nilai-nilai tersebut, individu akan lebih mampu menentukan arah dan kualitas interaksi mereka dalam ranah digital.

Untuk mewujudkan hal ini, kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan diperlukan. Sekolah, keluarga, pemerintah, dan industri teknologi perlu bergandengan tangan untuk menyediakan lingkungan yang mendukung perkembangan literasi digital melalui pendidikan karakter. Kurikulum sekolah perlu diperkaya dengan pembelajaran yang mendorong refleksi etika digital, sementara orang tua perlu dilibatkan dalam mendampingi anak-anak mereka menjelajahi dunia digital dengan bijak.

Terkait dengan peluang, pendidikan karakter memberikan landasan yang kuat untuk memperkuat literasi digital. Melalui pendekatan ini, individu diajarkan untuk memahami pentingnya integritas, empati, dan rasa hormat terhadap privasi dalam konteks digital. Dengan demikian, mereka dapat mengambil keputusan yang bijak dan bertanggung jawab dalam menjelajahi dunia online.

Pak Endang juga mengatakan namun demikian, implementasi pendidikan karakter dalam konteks literasi digital memerlukan kerja sama lintas sektor. Sekolah perlu memperkuat kurikulum dengan pembelajaran yang berfokus pada pengembangan karakter dan literasi digital. Di sisi lain, peran orang tua juga tak kalah penting dalam memberikan pendampingan dan bimbingan kepada anak-anak dalam menggunakan teknologi secara positif.

Dalam menjawab tantangan era Society 5.0, membangun literasi digital melalui pendidikan karakter menjadi langkah yang tak terhindarkan. Dengan memanfaatkan peluang ini, kita dapat membentuk generasi yang mampu mengoptimalkan potensi teknologi digital untuk kebaikan bersama, sambil tetap menjaga integritas moral dan kearifan dalam berinteraksi di dunia maya.

Kegiatan diakhiri dengan pemberian sertifikat kepada narasumber, foto bersaama lalu berdoa Bersama