Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNJ Melaksanakan Perkuliahan di Malaysia

Introduction

Korang asal Indonesia ke?” atau “U asal mana?” Itu adalah pertanyaan yang sering dilontarkan orang lain ketika aku mencoba (yang terbaik) untuk berbicara bahasa Melayu. Sulit? Iya haha. Tapi, mungkin di situ asiknya. Di sini, di negeri jiran Malaysia, perjalananku sebagai mahasiswa IISMA (Indonesian International Mobility Awards) di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dimulai.

Journey in Malaysia

Preparation and departure

Semua preparation dilakukan sebelum keberangkatan tanggal 17 Maret 2022. Dokumennya yang banyak banget kadang bikin aku mikir, bakalan ada yang kelupaan ga ya? Tapi, untungnya ada teman-teman IISMA UKM yang saling care dan ingetin satu sama lain. Total ada 18 orang mahasiswa Indonesia yang diterima IISMA di UKM. Penerbangan ke Malaysia dari pukul 8.30am (Jakarta time) emang cuman 2 jam, tapi selesai proses imigrasinya di KLIA (Kuala Lumpur International Airport) itu sampai hampir pukul 6pm (Malaysia Time). Setelah itu, sampai di hotel pukul 9pm (Malaysia Time) dan lanjut quarantine 7 hari (karena aku belum booster) di Cosmo Hotel di daerah KL (Kuala Lumpur). Serius deh, hari itu bikin badan remuk semua, haha.

College life

Di UKM, aku dan teman-teman IISMA tinggal di Kolej Ibu Zain, yaitu kolej atau asrama untuk mahasiswa internasional. Di sana ada banyak banget temen-temen lintas negara. Ada dari Korea, Jepang, China, Pakistan, dll. Seru banget? Pasti!! Jadi bisa mengimplementasikan bahasa Jepang yang dipelajarin pas SMA, hihi!! Tau ga, di sana juga suasana dan pemandangannya asri sekali! Tapi, di sana banyak monyet guys haha. Jujur, sekarang karena udah balik ke Indonesia, malah aku kangen monyet di sana ☹ memang rindu itu sulit guys haha. Terus-terus, masa ya, aku pernah ketemu babi hutan hahahaha. Tapi asli deh, itu serem banget. Alhamdulillah masih selamat, sehingga bisa ceritain kisahku ke temen-temen, yippie!!

Penasaran dengan pemandangan monyet dari jendela kamarku (209)? Kwkwk seperti ini penampakannya kwwk. Hua, mau tampilin foto babi hutan, tapi diri ini keburu freezing geng ngeliat babi hutan hahaha :”)

Tapi kira-kira bentukan babi hutannya gini geng (ini foto dari google wkkw). Bayangin, aku lagi mau jemur baju, siang-siang bolong, malah ketemu babi hampir tinggi sepinggang gitu. Mana kita sempet tatap-tatapan gitu lagi. Masih mending tatapan sama mas crush ya, lah ini sama babi hutan coba :”))) Tips kalo ketemu babi hutan: kalian jalannya belok-belok geng, jangan lurus #survivalskill

Ini pemandangan dari luar kamarku. Cantik banget ga sih??? HUA KANGEN 🙁

Ini foto untuk lingkungan di Kolej Ibu Zain. Asri banget ga sih??? Ijo ijo gituu

Ini juga foto di dalam Kolej Ibu Zain. Pokoknya cantik +++++

Ini foto ruang administrasi dari Kolej Ibu Zain gituu. Di belakangnya ada kantin yang enak bingit!! Nasi Buttermilk Chicken-nya enakkk!

Academic

Kuliah di UKM mostly masih online saat aku belajar di sana. Tebak, aku ambil mata kuliah apa? Aku ambil International Finance (IF), Integrated Case Study (ICS), dan Language Intercultural Communication (LIC). Ketika belajar di sana, aku memahami perbedaan metode pembelajaran di UKM dan di Indonesia. Di sana, mereka lebih mengedepankan pengaplikasian ilmu tersebut in reality, di samping hanya teori buku saja. Maksudnya gimana?

Misal, untuk IF, aku beneran analisis perusahaan multinational yang melakukan investasi di luar negeri. Aku ambil topik perusahaan Indofood yang melakukan akuisisi Pinehill. Lalu, untuk ICS, itu aku dan tim melakukan analisis terhadap berbagai (real) case study. Jadinya kita kayak ngasih solusi terhadap kasus marketing, keuangan, dan lainnya. Lanjut, untuk mata kuliah LIC, aku dan tim melakukan analisis film gitu. Film-nya tentang women empowerment. Waktu itu analisis film Enola, Malala, dan Mulan.

Ini adalah suasana meja belajarku yang super messy pas ujian International Finance haha. Asli pusing abis! Liat deh, itu di lampu belajarnya banyak sticky notes untuk highlight point pentingnya

Activities

Di sana, ada banyak banget activities yang aku dan teman-teman IISMA ikutin. Mulai dari tour ke daerah di Malaysia bareng UKM Global, acara PPI UKM, pergi sama temen-temen ke Melaka dan Penang, ikutan bazar Ramadhan, jadi volunteer qurban pas Idul Adha, dan ngerasain open house di PM Malaysia!! Keren banget ga sih??? Terus juga kalo hari raya di Malaysia tuh bisa full 1 bulan gengg, jadinya banyak open house gitu hihi (sangat membantu dapet free food untuk pelajar rantau hahaa). Seru seru!!!

Sebenarnya, belajar di luar negeri bukan hanya sekadar ‘jalan-jalan’ nya aja sih. Tapi, menurutku juga membangun karakter diri. Mulai dari belajar bangun pagi buat sholat shubuh, karena biasanya dibangunin mamah; belajar money management, karena kalo ga gini bakalan makan apa di akhir bulan haha; time management kalau lagi banyak tugas tapi perlu ngurusin cucian, apalagi kalau lagi musim hujan haha; dan juga belajar menghargai karakter satu sama lain agar bisa berinteraksi dengan nyaman. Aku juga bertemu dengan banyak orang Indonesia di sana. Mereka ramah banget! Huhu, jadi kangen ke Malaysia lagi ☹ Kayaknya lebih ke kangen memories-nya kali ya?

Ini pas farewell party di Dewan Sutera, salah satu hall di Kolej Ibu Zain. Di foto ini, suasananya ceria banget ga sih? Ada foto bareng dengan temen dari Jepang, Korea, dan juga negara lainnya

Ini foto bareng pas hari raya di Masjid UKM. Liat deh, awannya bagus banget ga sih? Terus pertama kalinya aku hari raya pake baju kurung! Keren!

Ini foto waktu jadi volunteer qurban gitu pas hari raya idul adha. Asli, memorable moment banget!! Kangen-kangen!!

 

Ini waktu volunteer banjir di daerah Johol, Negeri Sembilan. Sedih banget ngeliat daerah di sana banjir 🙁 jadi semoga bersih-bersih rumah warga + surau, bernilai kebaikan yaa

Ini foto pas pertama kali meet up sama PPI UKM. Seru banget!

Ini foto pas perpisahan sama PPI UKM. Hua, aku ga ada di foto ini, karena lagi ngobrol sama temen haha

 

 

Self-reflection

Sudah hampir 3 bulan semenjak kepulangan dari studi 1 semester di UKM. Tapi, masih melekat ingatan tentang bagaimana keseruan, kerinduan, serta suka-duka ketika menuntut ilmu di sana. Aku ingat, sewaktu di pintu masuk pesawat Garuda Indonesia untuk keberangkatan ke Malaysia, pramugara di sana berkata, “Wah, dulu guru asal Indonesia dikirim ke Malaysia. Sekarang pelajar Indonesia yang dikirim ke Malaysia.” Aku bingung, apakah ini sebuah ironi untuk pendidikan di Indonesia.

Tapi, setelah hampir 6 bulan belajar di sana, aku mengakui bahwa pendidikan di Malaysia adalah lebih baik; baik itu dari segi cara mengajar, fasilitas, maupun kualitas tenaga pendidik di sana. Hal tersebut yang membuatku ingin untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Aku berharap Tuhan membawaku belajar di tempat-tempat terbaik, di negara-negara terbaik, sehingga nantinya dapat kembali dengan banyak ilmu untuk Indonesia. Walaupun saat ini kontribusiku mungkin masih belum banyak, yaitu hanya menjadi relawan guru di sebuah komunitas. Tapi, aku percaya bahwa kemajuan suatu bangsa dimulai dari kualitas pendidikannya.

Sembari menulis ini, aku pun berpikir. Pembenahan dalam pendidikan di Indonesia perlu dilakukan. Anggaran pendidikan yang ada perlu dimeratakan sehingga timbulnya keadilan dalam pendidikan. Bukankah pendidikan hak setiap warga negara? Guru juga perlu untuk diberikan kehidupan dan gaji yang menyejahterakan, sehingga mereka dapat lebih semangat dalam mendidik anak-anak bangsa. Guru juga perlu dibekali skill yang mumpuni, agar mereka tidak hanya menjadi guru yang memberi tugas saja tanpa mengajarkan anak muridnya. Bukan menjadi guru yang hanya memperhatikan siswa yang pintar dan mengabaikan murid yang masih belum bisa memahami materi pembelajaran. Bukan juga menjadi guru yang lebih mementingkan nilai di atas kertas dan melupakan moral dari anak bangsa.

Foto bareng di KLIA sebelum pulang naik Malaysia Airlines (akhirnya foto full team juga haha)

Foto bareng pas udah sampe di Bandara Soetta. Huhu, udah mau pisah aja 🙁

Ditulis oleh Thufailah Mujahidah

Awardee IISMA 2021 Universiti Kebangsaan Malaysia

Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran 2019

Universitas Negeri Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *