Alumni Connect “Public Speaking” Program Sarjana S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran

Pada Sabtu, 23 Desember 2023, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan kegiatan pembelajaran melalui Program Alumni Connect FE UNJ 2023 dengan tema “Public Speaking” yang diselenggarakan secara daring menggunakan platform Zoom dengan meeting ID: 820 2341 7279 dan passcode: feunj. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Bapak Roni Faslah, S.Pd. M.M. selaku koordinator program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, serta Ibu Daru Putri Kusumaningtyas,S.E., M.Han, selaku moderator sekaligus dosen program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Program Alumni Connect FE UNJ 2023 kali ini diselenggarakan untuk para mahasiswa Fakultas Ekonomi. Dengan turut mengundang Ibu Evi Erwiyati, S.Pd, C.T., C.A yang merupakan Direktur PT. Kita Borneo Kompeten sebagai narasumber.

Acara dimulai pada pukul 11.05 WIB yang dibuka oleh Andreanto Permana selaku Master of Ceremony yang merupakan salah satu mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi 2021. Selanjutnya, adanya sesi pengenalan moderator yakni Ibu Daru Putri Kusumaningtyas,S.E., yang kemudian dilanjut kegiatan sesi pemaparan materi oleh narasumber pada pukul 11.20 WIB. Materi diawali dengan menampilkan pengertian dasar komunikasi. Bu Evi atau yang kerap dipanggil dengan Mbak Yu Evi menyampaikan, komunikasi merupakan proses pertukaran informasi, ide, perasaan, atau pandangan antara individu atau kelompok. Tentunya dalam melakukan komunikasi terdapat beberapa elemen kunci yang disebutkan oleh beliau, yakni pengirim, pesan, penerima, media, umpan balik, serta hambatan.

Hal yang sering terlintas di pikiran kita ketika berbicara di depan umum adalah grogi. Grogi merupakan hal yang wajar bagi manusia karena adanya anggapan yang berasal dari diri kita sendiri. Mbak Yu Evi menjelaskan beberapa cara untuk mengurangi dan menghadapi rasa grogi, seperti:

  1. Persiapkan Diri dengan Baik
    Selain mempersiapkan penampilan, pastinya perlu juga mempersiapkan materi dengan baik dan teliti. Selain itu, latih dan juga hafalkan bagian kunci dari materi yang akan dibawakan.
  2. Latihan Berbicara di Depan Cermin
    Latihan di depan cermin juga dapat membantu meningkatkan ekspresi wajah, gesture, dan intonasi suara. Jadi hal ini sangat dianjurkan untuk dilakukan. Selain itu, fokus pada bahasa tubuh yang positif dan juga lakukan kontak mata dengan audience.
  3. Rekam dan Evaluasi Diri Sendiri
    Rekam presentasi dan tinjau ulang untuk menilai di mana letak yang harus dipertahankan dan di mana letak yang harus dikurangi. Hal ini dapat membantu menyadari kebiasaan tubuh atau suara yang sekiranya harus diperbaiki.
  4. Bangun Koneksi dengan Audiens
    Mulai sebuah presentasi dengan sapaan hangat dan juga kontak mata. Selain itu sebagai seorang pembicara, haruslah membuat koneksi dengan audiens sejak awal atau sejak kita masuk, baik dengan menciptakan suasana yang ramah, maupun dengan menatap audiens.
  5. Fokus pada Pesan Utama
    Sebelum melakukan presentasi, tentukan terlebih dahulu topik atau pesan utama dari presentasi yang akan kita bawakan. Hal ini mampu mengurangi adanya hilang fokus saat menyampaikan isi presentasi. Selain itu, penting kiranya untuk berbicara dengan yakin akan topik yang sedang kita bawakan.
  6. Mengelola Nervousisme
    Kenali bahwa sedikit gugup itu merupakan hal yang normal bagi siapa saja. Namun pelajari juga teknik-teknik yang mampu mengurangi rasa grogi, seperti teknik pernapasan dalam dan latihan relaksasi untuk mengelola gugup.
  7. Bersikap Positif dan Optimis
    Sebagai seorang pembicara, harus yakin dan optimis terhadap kemampuan diri sendiri. Dan juga fokus pada keberhasilan dan juga pembelajaran.
  8. Ciptakan Kontak dengan Audiens
    Di saat melakukan presentasi, ajak audiens terlibat dalam penyampaian materi. Bisa dilakukan dengan memunculkan pertanyaan, meminta untuk mengacungkan tangan, dan lain sebagainya. Hal ini mampu menciptakan suasana yang dinamis.

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menjadi pemateri adalah Verbal, Vocal, dan juga Visual.

  1. Verbal
    Hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.
  2. Vocal
    Hal-hal yang berkaitan dengan intonasi, artikulasi, volume, kecepatan, dan juga jeda.
  3. Visual
    Gerak tubuh yang ingin ditampilkan, image yang terbentuk, dan keinginan kita untuk dikenali sebagai pembicara yang seperti apa.

Selain itu, ada yang dinamakan Organisational Public Speaking, yang terdiri dari;

  1. Opening
    Sepanjang 10% – 15% dari durasi berbicara. Pada sesi opening, pemateri dapat menyampaikan sapaan dan salam, memperkenalkan diri, menyebutkan agenda yang akan dibahas, dan menyampaikan beberapa hal yang mampu untuk menarik perhatian audiens seperti fakta yang jarang diketahui, pertanyaan, atau cek respon audiens.
  2. Delivering
    Sepanjang 70% – 80% dari durasi berbicara. Pada sesi delivering, pemateri dapat menyampaikan inti dari presentasi yang ingin dibawakan hari itu. Disertai dengan data dan fakta, melakukan teknik improvisasi, melakukan teknik elevator pitch, dan juga konten harus dibuat dengan prinsip KISS (Keep it short and simple).
  3. Closing
    Sepanjang 10% – 15% dari durasi berbicara. Pada sesi terakhir atau closing, pemateri dapat menyampaikan kesimpulan dari materi presentasi, harapan serta ajakan, QnA, dan juga ucapan terimakasih serta penutup.

Setelah pemaparan materi selesai, dilakukan sesi tanya jawab yang langsung dijawab oleh Ibu Evi Erwiyati, S.Pd, C.T., C.A.

 

Acara diakhiri dengan pemberian closing statement dari narasumber, dan selanjutnya ditutup secara resmi oleh Andreanto Permana selaku Master of Ceremony.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *