FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) SARJANA TERAPAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE UNJ

Pembahasan FGD       :

  1. Visi dan Misi
  2. Profil dan capaian lulusan
  3. Kurikulum

Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang dimulai dengan pembukaan oleh MC dan sambutan oleh Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta, Bapak Prof. Usep Suhud Ph.D. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dibacakan oleh Bapak Muhammad Yusuf, SE., M.M.

Focus Group Discussion (FGD) ini dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings pukul 08.00 WIB pada tanggal 25 februari 2023. Acara dilanjutkan dengan paparan dan diskusi oleh moderator yaitu Bapak Adam Zakaria, Ph.D. yang berkaitan dengan tiga bagian pembahasan yaitu FGD Visi dan Misi, Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), serta Kurikulum di program studi Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik.

Selanjutnya, pembahasan serta diskusi pertama dibawakan oleh Bapak Dr. Muhamad Mahsun, SE.., M.Si., Ak, CA, CPA, CFrA, CIPSAS, CPI, CHFI mengenai Visi yang dimiliki oleh UNJ untuk jangka panjang telah memiliki nilai yang bagus dan baik, namun perlu adanya tindakan serta kurikulum yang dapat mendukung terealisasinya visi dan misi yang telah disusun. Untuk mendukung keberhasilan dari visi dan misi, perlu meningkatkan “akhlak mulia”, etika dan kompetensi dari para SDM UNJ. Program Studi Akuntansi Sektor Publik memiliki orientasi pada layanan publik, namun pada realisasinya proses pembelajaran masih banyak menggunakan muatan akuntansi bisnis pada sebaran mata kuliah Prodi Sektor Publik, menyebabkan warna dari kekhususan Program Studi Sektor Publik tidak nampak. Proses perkuliahan Sektor Publik harus merujuk pada (Pernyataan Standar Akuntansi (PSAP) dan harus matching dengan praktiknya dan Pajak daerah meruapakan muatan yang harus dipelajari pada Akuntansi Sektor Publik.

Berikutnya FGD dilanjutkan dengan diskusi oleh narasumber kedua yaitu Bapak Drs. Sururi, MBA, AK, C.A, CPA., yang membahas mengenai Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang memiliki keinginan untuk mencapai internasionalisasi dengan meningkatkan keunggulan pada tingkat lokal, nasional, dan akhirnya mencapai tingkat internasional. Untuk mencapai tujuan ini, perlu ditingkatkan pemahaman dan penguasaan SDM dalam bidang teknologi dan digitalisasi. Perencanaan yang matang untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang harus diambil guna mencapai tingkat internasional juga sangat diperlukan. Prodi Akuntansi Sektor Publik UNJ memiliki potensi untuk menjadi rujukan internasional. Dalam rangka mencapai visi tersebut, Prodi Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik UNJ bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang unggul di tingkat nasional dan internasional, berakhlak mulia, serta adaptif terhadap perubahan teknologi. Langkah-langkah spesifik dan tajam akan diambil oleh Prodi Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik UNJ untuk mewujudkan visi yang telah direncanakan. Terdapat harapan untuk meningkatkan penyelenggaraan riset di bidang praktik serta menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat guna memperkuat kompetensi mahasiswa dan mempersiapkan mereka menjadi tenaga kerja yang unggul di bidang akuntansi. Sinkronisasi dan harmonisasi dengan industri, khususnya di sektor pemerintahan, perlu ditingkatkan. Prodi harus mempersiapkan mahasiswa dengan kompetensi yang memadai agar mereka siap terjun langsung ke dunia praktik industri. Persiapan Mahasiswa Berkehidupan Kerja juga perlu dilakukan. Selain itu, pelaksanaan proyek di entitas bisnis dapat dijadikan Case Based Learning (CBL) dalam perkuliahan.

Selanjutnya diskusi dilanjutkan oleh narasumber ketiga oleh Ibu Reisya Ibtida, M.Ak mengenai visi dan misi yang memiliki tujuan yang terstruktur dan lebih tajam sangat diapresiasi, dan UNJ telah memiliki hal tersebut dengan target menjadi kampus bereputasi di Asia. Harapan kami adalah agar Program Studi memiliki visi dan misi yang sesuai dengan kondisi yang ada dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan sumber daya manusia (SDM). Dukungan terhadap kebutuhan SDM dalam meningkatkan karakter dan akhlak yang mulia dapat dilakukan melalui mata kuliah, workshop, serta melalui peran dosen dan tenaga pendukung lainnya, serta dengan mengadopsi Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dapat menjadi penunjang peningkatan SDM. Untuk profil lulusan, diharapkan terdokumentasi secara sistematis dengan menggunakan metode atau alur tertentu, seperti perencanaan, penatausahaan, akuntansi pelaporan di bidang sektor publik. Pada aspek kurikulum, penting untuk memiliki penekanan yang lebih kuat pada penerapan teknis, dan mengintegrasikan mata kuliah khusus seperti BUMN, BUMDES, BLU, akuntansi pesantren, serta mengatur penempatan mata kuliah penatausahaan dan pengelolaan keuangan pada semester awal atau tengah agar pengetahuan menjadi lebih komprehensif di tengah perjalanan studi. Ibu Reisya juga merekomendasikan adanya studi banding dengan pusat pendidikan dan pelatihan seperti STAN, Pusdiklat BPK, dan Pusdiklat BPKP.

Diskusi kemudian diisi oleh narasumber keempat yaitu Bapak Toba Antanov Simangunsong, SE., Ak., QRMP, sebagai seseorang yang pernah menjadi mahasiswa program studi akuntansi sektor publik di STAN pada tahun 1997, bapak Toba mengalami banyak ketidakcocokan antara akuntansi yang dipelajari dengan apa yang diaplikasikan di dunia kerja. Namun, sekarang STAN telah mengalami banyak perubahan dan update mulai dari kurikulum hingga program-program lainnya. Bapak Toba setuju dengan pendapat Bapak Drs. Sururi mengenai meningkatkan keunggulan program studi akuntansi baik tingkat nasional maupun internasional. Visi dan misi prodi harus melampirkan proses perencanaan dan penganggaran yang berkesinambungan untuk mencapai sasaran kinerja yang sesuai dengan sense dari Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik. Para mahasiswa harus memahami bahwa di pemerintahan terdapat 2 hal yang wajib diketahui yaitu laporan keuangan dan laporan kinerja yang saling berkesinambungan pada keuangan dan aset. Diharapkan lulusan Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik memiliki pemahaman manajemen risiko dan mampu menyusun manajemen risiko karena masih kekurangan SDM. Sebaran matakuliah di prodi harus mengikuti alur pengelolaan keuangan seperti perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban. Dengan demikian, para mahasiswa akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi tenaga profesional yang kompeten di bidang akuntansi sektor publik. Meskipun ada tantangan dalam mengaplikasikan teori di dunia kerja, Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik UNJ dapat terus berupaya untuk meningkatkan kualitas program studi akuntansi sektor publik dan memastikan kesiapan lulusannya menghadapi tuntutan pekerjaan di masa depan.

Diskusi oleh narasumber ke lima yaitu Bapak Dimas Wicaksono, S.E., M.Ak. memaparkan mengenai perbedaan antara jurnal-jurnal pada akuntansi perusahaan dan akuntansi sektor publik yang sangat banyak, dan terjadi perubahan dari tahun ke tahun, sehingga para akuntan harus terus menerus melakukan adaptasi. Narasumber ke lima menyatakan sangat mengapresiasi langkah UNJ dalam membangun program studi akuntansi sektor publik. Bapak Dimas setuju dengan visi yang telah dirumuskan, yaitu menjadi akuntan yang berakhlak mulia, berwawasan global, dan bereputasi internasional dengan peruncingan yang lebih condong ke akuntansi sektor publik. Bapak Dimas juga sependapat dengan pendapat Bu Reisya Iftida bahwa bagian misi terlalu global sehingga diperlukan peruncingan yang lebih spesifik. Pada profil lulusan, bagian penyusunan anggaran bisa digantikan dengan perencanaan anggaran. Selain itu, penyusun laporan keuangan, penyaji laporan pajak, dan verifikator dapat digabungkan menjadi pengelola keuangan, dengan tambahan Penyusun Laporan Kinerja (Lakin) dan Penyusun Laporan Reformasi Birokrasi. Dengan demikian, lulusan program studi akuntansisektor publik akan dibekali dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, dan mampu menghadapi tantangan yang beragam di bidang akuntansi sektor publik. Meskipun terdapat perbedaan antara akuntansi perusahaan dan akuntansi sektor publik, UNJ terus berupaya mengembangkan program studi akuntansi sektor publik yang berkualitas dan relevan dengan tuntutan pasar kerja. Dengan adanya perubahan pada profil lulusan, diharapkan dapat memperkuat kompetensi lulusan dalam merencanakan, mengelola, dan melaporkan keuangan serta kinerja di sektor publik. Dengan demikian, lulusan program studi akuntansi sektor publik akan menjadi tenaga profesional yang siap dan mampu bersaing di pasar kerja, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di sektor publik.

Diskusi selanjutnya dibawkan oleh narasumber ke enam yaitu Bapak Ali Abror, A.Md. Menurut beliau pentingnya peningkatan kompetensi-kompetensi yang berhubungan dengan pajak daerah harus diperhatikan oleh para akuntan, seperti yang dialami oleh Pak Ali Abror dalam profesi yang dijalaninya. Selain itu, juga perlu dilakukan peningkatan pada kompetensi bahasa, terutama bahasa Inggris atau Mandarin karena banyak daerah yang memiliki wajib pajak dari berbagai etnis. Hal ini akan membantu para akuntan dalam berkomunikasi dengan wajib pajak dan meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Banyak perusahaan memerlukan para akuntan yang memiliki kompetensi di bidang pajak daerah dan lainnya, sehingga para mahasiswa perlu memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang tersebut. Selain itu, perlu ditingkatkan pembelajaran di bidang akhlak untuk menciptakan lulusan yang memiliki jiwa anti korupsi dan memiliki integritas yang baik. Dengan peningkatan kompetensi dan integritas yang baik, lulusan program studi akuntansi akan menjadi tenaga profesional yang handal dan mampu memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan maupun pemerintahan. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian serius terhadap peningkatan kompetensi dan pembentukan karakter yang baik dalam program studi akuntansi, sehingga lulusan dapat memenuhi tuntutan pasar kerja yang semakin kompleks dan menantang. Dengan demikian, lulusan program studi akuntansi sektor public akan memiliki potensi untuk berkembang dan menjadi tenaga profesional yang kompeten dan bermartabat di bidang akuntansi, terutama dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka di bidang pajak daerah dan lainnya.

Kemudian diskusi dipaparkan oleh narasumber ke tujuh yaitu Bapak Muzaki Andriawan Prasetyo.,S.E.,BKP.,CTAP, yang membahas mengenai persiapan mahasiswa menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja, selain itu perlu dilakukan bootcamp atau mentoring bagi para mahasiswa sebelum lulus dan memasuki dunia kerja. Bootcamp atau mentoring yang diselenggarakan sendiri dapat mencakup berbagai bidang, seperti pajak, IT (big data), dan akuntansi. Selain itu, perlu juga memperbanyak praktik langsung agar mahasiswa dapat mempertajam keahlian mereka di bidang akuntansi maupun pajak. Dengan demikian, mahasiswa akan memiliki pengalaman yang lebih luas dan keterampilan yang lebih matang dalam menghadapi tantangan di dunia kerja. Bapak Muzaki mengapresiasi konten visi dan misi program studi akuntansi sektor publik, namun perlu lebih diperinci dan dikerucutkan agar lebih relevan dengan dunia kerja. Dengan demikian, lulusan program studi akuntansi akan memiliki kompetensi dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja yang semakin kompleks dan menantang. Diharapkan, implementasi bootcamp atau mentoring, serta praktik langsung akan memberikan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa, dan meningkatkan kualitas lulusan program studi akuntansi sektor public sehingga mereka siap bersaing dan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan maupun pemerintah di masa depan.

Selanjutnya diskusi disampaikan oleh narasumber ke delapan yaitu Bapak Faizal Aulia Rahman, A.Md. Menurut beliau, untuk meningkatkan kualitas lulusan program studi akuntansi, perlu dilakukan berbagai kegiatan bootcamp yang dapat meningkatkan kemampuan analisis mahasiswa, sehingga mereka dapat dengan mudah beradaptasi dengan segala kondisi serta keadaan di perusahaan. Selain itu, perlu juga adanya character building untuk membina mahasiswa menjadi karakter yang berani, bertanggung jawab, dan selalu siap di dunia kerja. Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa menghadapi tuntutan pasar kerja yang semakin kompleks, setiap waktu perlu mendapatkan peningkatan ilmu baru agar mahasiswa memiliki banyak pengetahuan. Dengan demikian, lulusan program studi akuntansi akan memiliki keterampilan yang baik, karakter yang kuat, dan pengetahuan yang luas sehingga siap untuk bersaing di dunia kerja. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian serius dari pihak kampus dan dosen dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas lulusan program studi akuntansi, sehingga mereka siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan maupun pemerintahan. Dengan demikian, lulusan program studi akuntansi sektor publik ini akan menjadi tenaga profesional yang andal dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, serta memiliki kemampuan untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan di bidang akuntansi dan pajak.

Selanjutnya diskusi oleh narasumber terakhir disampaikan oleh Ibu Hestianna, A.Md., mengenai Mahasiswa UNJ diharapkan untuk memenuhi kualifikasi-kualifikasi yang dibutuhkan oleh dunia kerja, terutama dalam bidang akuntansi sektor publik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan dengan sertifikasi agar para mahasiswa memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas di tahun-tahun yang akan datang. Selain itu, penting juga untuk membekali mahasiswa dengan ilmu integrasi dan anti korupsi, karena hal ini bukan hanya dibutuhkan di bidang akuntansi dan pajak, namun juga di segala lini kehidupan. Diharapkan, lulusan program studi akuntansi sektor publik dari UNJ menjadi manusia yang jujur dan dijauhkan dari kelalaian. Untuk mendukung pembelajaran, perlu disediakan aplikasi yang dapat diakses dan dibagikan saat perkuliahan, seperti Pandusakti dan website e-bupot. Dengan demikian, mahasiswa akan memiliki akses yang lebih mudah dan praktis dalam memperoleh informasi dan memperdalam pemahaman mereka terhadap bidang akuntansi sektor publik. Dengan peningkatan kualitas lulusan program studi akuntansi sektor publik dari UNJ, diharapkan akan mampu menghasilkan tenaga profesional yang handal dan mampu bersaing di dunia kerja, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di sektor publik.

Acara FGD ditutup dengan pembacaan doa dan pemberian e-sertifikat kepada para narasumber dan moderator serta sesi dokumentasi bersama.

 

Dokumentasi :

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *