PENTINGNYA KARAKTER ADAPTIF DAN FLEKSIBEL DI ERA DISRUPSI DIGITAL

Pada tanggal 24 Februari 2024, Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan kegiatan praktisi mengajar dengan tema “Pentingnya Karakter Adiptif Dan Fleksibel Di Era Disrupsi Digital” yang berlangsung di Virtual Zoom Meetings. Pada kegiatan ini dihadirkan Bapak Dr. c. Arfan, MM,M.Pd, Praktisi konsultan Pendidikan selaku narasumber pada kegiatan pembelajaran ini.

Kegiatan ini dimulai pada pukul 11.00 WIB, yang dimulai oleh pembukaan oleh Rani Cahyani, S.Pd selaku moderator pada siang hari ini dilanjut dengan pembacaan CV Narasumber. Selanjutnya, dilakukan pemaparan materi “Pentingnya Karakter Adiptif Dan Fleksibel Di Era Disrupsi Digital” oleh narasumber.

Bapak aefan memulai presentasi mengatakan Dalam menghadapi era disrupsi digital yang terus berkembang dengan cepat, penting bagi individu untuk memiliki karakter adaptif dan fleksibel. Hal ini tidak hanya berlaku dalam konteks profesional, tetapi juga sangat relevan dalam pendidikan saat ini. Di tengah perubahan teknologi yang cepat dan terus berubah, kemampuan untuk beradaptasi dan bersikap fleksibel menjadi kunci untuk menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang yang muncul.

Pendidikan saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang diakibatkan oleh disrupsi digital. Perubahan cepat dalam teknologi mengubah lanskap pekerjaan, membutuhkan keterampilan baru, dan menuntut fleksibilitas yang tinggi dari individu.

Beliau menjelaskan Tantangan ini mencakup:

Perubahan Cepat dalam Tuntutan Pekerjaan: Perubahan teknologi yang cepat menghasilkan permintaan untuk keterampilan baru yang tidak selalu diajarkan di dalam kurikulum pendidikan tradisional.

Pola Pembelajaran yang Berubah: Para pembelajar memerlukan akses terhadap sumber daya digital yang relevan dan dapat diakses secara fleksibel untuk mendukung pembelajaran yang berkelanjutan.

Kebutuhan akan Keterampilan Baru: Selain keterampilan akademis, keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, komunikasi, dan kepemimpinan menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan yang dihadapi dalam era disrupsi digital.

Kesenjangan Digital: Tidak semua individu memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan sumber daya digital, yang dapat memperbesar kesenjangan dalam kemampuan belajar dan mengikuti perkembangan.

Untuk mengatasi tantangan ini, pendidikan harus memfokuskan pada pengembangan karakter adaptif dan fleksibel di antara siswa.

Beliau juga menjelaskan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan berikut antara lain:

Pengintegrasian Teknologi dalam Pembelajaran: Penggunaan teknologi harus diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan untuk membantu siswa memperoleh keterampilan digital yang diperlukan. Pembelajaran online, platform pembelajaran mandiri, dan alat-alat kreatif digital dapat membantu menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan relevan.

Pengembangan Keterampilan Non-Akademis: Selain keterampilan akademis, penting untuk mengembangkan keterampilan non-akademis seperti kreativitas, keterampilan interpersonal, dan kepemimpinan. Ini dapat dilakukan melalui proyek kolaboratif, pelatihan keterampilan, dan pengalaman belajar langsung di luar kelas.

Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah: Pembelajaran berbasis masalah memungkinkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia nyata dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah serta adaptabilitas. Melalui proyek-proyek ini, siswa dapat belajar untuk beradaptasi dengan perubahan dan menemukan solusi yang inovatif.

Pembelajaran Berkelanjutan: Pendidikan tidak boleh berhenti setelah kelulusan. Program pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan profesional harus tersedia bagi siswa dan profesional untuk memperbarui keterampilan mereka sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar.

Akses Kepada Sumber Daya Digital: Penting untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang setara terhadap teknologi dan sumber daya digital yang diperlukan untuk pembelajaran. Ini dapat dilakukan melalui inisiatif pendanaan, program subsidi, atau kolaborasi dengan perusahaan teknologi.

Pengembangan Kecerdasan Emosional: Kecerdasan emosional dan kemampuan untuk mengelola stres dan ketidakpastian juga menjadi keterampilan penting dalam menghadapi disrupsi digital. Program pemahaman diri dan pengembangan kecerdasan emosional harus diperkenalkan dalam kurikulum pendidikan.

Di akhir beliau menyimpulkan bahwa Dalam era disrupsi digital, karakter adaptif dan fleksibel menjadi kunci untuk kesuksesan dalam pendidikan dan karier. Pendidikan harus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan pasar dengan mengembangkan keterampilan yang relevan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan yang belum terjadi. Dengan fokus pada pengembangan karakter adaptif dan fleksibel, pendidikan dapat memainkan peran penting dalam mempersiapkan individu untuk sukses dalam dunia yang terus berubah ini. Kegiatan ditutup dengan penyerahan Sertifikat kepada narasumber, foto Bersama dan doa penutup

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *