Berkelana Indonesia: Berawal di Jerman, Berlabuh dalam Lima Finalis Terbaik untuk Kewirausahaan Sosial Tingkat Asia dan Eropa

Jakarta, 28 Oktober 2016 – 11 mahasiswa dan satu dosen pembimbing dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta dengan nama tim “HARTMUT” mengikuti program beasiswa “DAAD Germany Group Study Visit” yang didukung oleh DAAD (German Academic Exchange Service) pada November 2015. “HARTMUT” mendapat kesempatan emas untuk mempelajari inovasi dan kreasi pemasaran pariwisata Jerman di Berlin (sister city atau kota kembar dari DKI Jakarta) dan Frankfurt, tepatnya di Deutsches Historisches Museum Berlin, EBC Hochschule, Federal Ministry of Economic Affairs and Energy, International School of Management, dan Visit Berlin. Melalui perjalanan memperkaya ilmu ke Berlin dan Frankfurt, “HARTMUT” membawa pulang ilmu baru yang setidaknya bisa menjadi rekomendasi bagi para pemangku kepentingan di bidang pariwisata DKI Jakarta.

Melihat peluang dari dampak perjalanan tersebut tidak sebatas rekomendasi, maka David Yitzack Pattiruhu (koordinator tim “HARTMUT”) dibantu dengan Ali Afief Kurniadi dan Wisnu Satrio Pambudi (anggota tim “HARTMUT”) mengembangkan digital platform pariwisata alternatif dan berpotensial di DKI Jakarta dengan nama “Berkelana Indonesia” yang bisa diakses di https://berkelana.in/ . “Berkelana Indonesia” memiliki fokus pada slum upgrading atau rural development, di sisi lain yang justru juga berpotensi pada sektor pariwisata.

Di akhir Oktober 2016 menjadi periode yang bersejarah bagi “Berkelana Indonesia” untuk mewakili DKI Jakarta sekaligus Indonesia di ajang internasional “ASEM Passion-preneur Challenge 2016”, sebuah kompetisi kewirausahaan sosial tingkat Asia dan Eropa hasil kerja sama antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Anakmuda.net. Dengan menawarkan konsep social alternative tourism package, pada akhirnya “Berkelana Indonesia” memastikan dirinya di posisi kelima finalis terbaik dari 20 tim yang berasal dari negara-negara anggota Asia-Europe Meeting (ASEM). Diharapkan implementasinya dapat berjalan baik dan menantang untuk dipelajari, juga diharapkan dapat dikembangkan di daerah lain yang memiliki potensi sejenis, demi memberdayakan sumber daya alam dan manusia yang mumpuni untuk pariwisata yang berkelanjutan.

Ali Afief Kurniadi David Yitzack Pattiruhu

Berkelana Indonesia - ASEM Finalist