The 3rd JobStreet Career Congress Generasi Millenial: Dilema dan Solusi Kerja “Diskusi Antar Dunia Pendidikan, Pemerintahan dan Industri”

Jakarta, 6 Oktober 2016

Bertempat di ARTOTEL Thamrin-Jakarta telah dilaksanakan The 3rd JobStreet Career Congress Generasi Millenial dengan tema “Dilema dan Solusi Kerja “Diskusi Antar Dunia Pendidikan, Pemerintahan dan Industri” dengan menghadirkan pembicara diantaranya:

              1. Dr. drg. Sandra Fikawati – Kepala CDC UI

              2. Roostiawati, SH., M.Sc  –  Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja

              3. Jane E Armanto – Recruitment and Talent Management Department Head PT Adaro Energy

              4. Iin Sri Marsutji – Organization Design and Development Manager  PT.Smartfren Telecom, Tbk

Peserta yang hadir dari CDC Seluruh Universitas di Indonesia dan Perusahan-Perusahan Multinasional.

Membahas Generasi Millenial (Gen-Y) adalah generasi yang lahir dalam rentang waktu awal tahun 1980-an hingga tahun 2000.

Millenial *memiliki perilaku sebagai berikut : connected, multitasker, tech-savvy, collaborator/cocreator, social, adventure, transparent, work-life balance, dan sebagainya.

Gen Y alias Millenial hidup dalam era yang lebih demokratis dan desentralisasi, membuat hidup mereka merasa memiliki otonomi atas diri sendiri. Millenial hidup dengan kebebasan menyuarakan pendapat dan keterbukaan pikiran yang kadang tanpa memperhatikan pikiran atau pendapat orang lain, selain itu budaya instan meningkatkan tingkat no-show ketika sesi wawancara.

Untuk itu Dunia Kampus dituntut untuk “Bagaimana memahami dan mempersiapkan generasi Millenial ini di Dunia Kerja”, untuk lebih memahami Gen Y sehingga mampu menggali potensi yang mereka miliki. Pihak kampus terutama Para Dosen harus memahami bahwa Era Globalisasi menuntut para Gen Y ini untuk lebih kreatif dan inovatif. Meskipun para Dosen yang biasanya berasal dari Baby Boomer (1946 – 1964) dan Gen X (1965 – 1976) memiliki masa yang sangat berbeda tetapi apa yang menjadi persepsi Baby Boomer maupun Gen X tersebut terlihat sangat berbeda dengan cara pandang Gen Y yang serba digital dan praktis, tetapi diharapkan para Dosen mampu berpikir dengan memasuki dunia Gen Y.

Pemahaman mengenai dunia Gen Y diharapkan mampu menjauhkan para Gen Y untuk tidak melakukan bebarapa kesalahan yang selama ini selalu ditemui oleh para Penyedia Kerja. Ada tujuh kesalahan yang biasa dilakukan yaitu:

  1. Hanya terampil wawancara
  2. Kurang berkomitmen dengan kesepakatan
  3. Kurang beretika terhadap gaji
  4. Tidak loyal
  5. Selalu terhubung dengan dengan Media Sosial
  6. Kurang Inisiatif
  7. Terlalu “Baper”.

Untuk itulah Career Congress hadir untuk menjebatani antara dunia pendidikan dengan dunia kerja dalam menghadapi masalah yang timbul dari tenaga kerja kaum millennial.

Adapun dari hasil Career Congress ini solusi yang diharapkan dari Universitas kepada para Penyedia Lapangan Kerja adalah

  1. Menyediakan Program Magang
  2. Memberikan informasi mengenai visi misi dan jenjang karir di perusahan
  3. Informasi Standar gaji bagi pemula
  4. Pilihan karir yang jelas
  5. Etos kerja, Bijak memakai Sosial Media
  6. Berpikir lebih maju
  7. Memisahkan hal personal dengan Profesional

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara menjalin kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan, Perusahaan dan Pemerintahan sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan memajukan Bangsa Indonesia.

jobstreet_3
jobstreet_4